#SIP CBIS

November 06, 2019


A.    Pengertian Sistem Informasi berbasis komputer (CBIS)

Menurut Laudon dan Laudon (2008) Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Menurut Laudon dan Laudon (2008) sistem informasi berbasis komputer adalah sistem informasi untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang mengandalkan peranti keras dan lunak komputer.
Menurut Brigida (2012) CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem infoormasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis komputer.
Apriliandi (2016) mendefinisikan sistem informasi berbasis komputer sebagai suatu sistem pengolahan data menjadi informasi yang berkualitas dan digunakan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Menurut Rukun dan Hayadi (2018) Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
Menurut beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi berbasis komputer adalah suatu sistem pengolahan data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat batu yang mendukung pengambilan keputusan dan analisis.  


B.     Evolusi Sistem Informasi berbasis komputer

-          Fokus data (SIA / EDP)

Selama paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manager. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi akutansi. Nama aplikasi akutansi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data Prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akutansi (SIA).
Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan pengolahan data yang tinggi dan bertujuan untuk mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan.

-          Fokus informasi (SIM)

SIM dimaksudkan untuk menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum. Kita memandang sistem informasi manajemen (SIM) sebagai suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer yang mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu bidang fungsional.
Sistem informasi manajemen penyediaan informasi mengenai kinerja perusahaan. SIM secara khusus menghasilkan laporan yang sifatnya tetap dan rutin berdasarkan data yang diperoleh dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi. SIM hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus dan luar biasa, seperti kuota penjualan untuk suatu wilayah tertentu jatuh dibawah tingkat yang diperkirakan, atau karyawan telah melebihi batas pengeluaran tunjuangan perawatannya.

-          Fokus pada pendukung keputusan (SPK)

Sistem Pendukung Keputusan adalah  bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. sistem informasi sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan.
Sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Sistem ini bertujuan untuk memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi atau tidak terstruktur, memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat dan meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan efisiennya.

-          Fokus pada komunikasi (Otomatisasi Kantor)

Pada waktu SPK berkembang, perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.
OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, email, electronic calendaring, faximile transmission.

-          Fokus Konsultasi (Sistem Pakar)

Sistem pakar mirip dengan SPK yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Sistem pakar dinamakan sebagai konsultan, dan kegiatannya dinamakan konsultasi. Sistem ini dapat menampilkan lebih cepat kebutuhan basis data atau penggunaan di bidang lainnya dan lebih konsisten dibandingkan manusianya sendiri serta perusahaan yang menggunakan sistem ahli disekat dari hilangnya pengetahuan yang terjadi pada saat pegawai pensiun dan dipindahkan.

C.     Lingkup Data

1.      Hirarki Data

    Menurut Mulyani (2016) hirarki data merupakan pengorganisasian data menjadi hirarki-hirarki atau tingkatan tertentu. Pengorganisasian ini ditujukan agar data bisa diatur dengan baik sehingga bisa menghasilkan suatu informasi yang baik pula. Data bisa diorganisasikan menjadi enam tingkatan, yaitu:
1)     Bit, adalah unit terkecil dari data yang direpresentasikan dengan nilai 0 dan 1, dimana 0 berarti tidak mempunyai arus listrik sedangkan 1 mempunyai arus listrik.
2)     Byte, adalah kumpulan dari bit-bit yang membentuk suatu karakter.
3)    Field (elemen data), adalah kumpulan karakter yang membentuk sekelompok data atau angka.
4)     Record, adalah sekumpulan field yang saling berhubungan.
5)     File, adalah kumpulan record yang berhubungan dengan objek tertentu.
6)     Database, adalah kumpulan data yang tersimpan ke dalam file-file.

2.      Penyimpanan Sekunder

·         SASD (Penyimpanan berurutan)

   Sequential Access Storage Device (SASD) prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal. Contohnya seperti magnetic tape. Sudah jarang dipakai, umumnya hanya untuk backup, karena murah dan kapasitas yang besar (Sulianta, 2008).

·         DASD (Penyimpanan akses langsung)

   Direct Access Storage Device (DASD) prosesnya lebih cepat dibanding SASD, karena untuk mengambil data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan. Terdiri dari magnetic disk dan optical disk (Sulianta, 2008).

3.      Pemrosesan Data

·         Pemrosesan Batch

   Pemrosesan batch adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Terdapat dua keunggulan umum dari pemrosesan batch. Pertama, organisasi bisa meningkatkan efisiensinya dengan mengelompokkan sejumlah besar transaksi ke dalam batch daripada memproses setiap peristiwa secara terpisah. Kedua, pemrosesan batch memungkinkan pengendalian atas pemrosesan transaksi (Hall, 2007).

·         Pemrosesan Online

   Pemrosesan online adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. kelemahan utama dari jenis pemrosesan ini adalah risiko kekeliruan dalam file master akibat dari pembaruan yang terjadi bersamaan dan kemungkinan hilangnya sebagian atau semua file master jika perangkat keras mengalami kerusakan (Boynton, Johnson & Kell, 2005).

·         Sistem Real Time

Sistem real-time menggunakan file akses langsung yang memerlukan peralatan penyimpanannya yang lebih mahal, seperti cakram magnetis. Sistem real-time harus lebih bersahabat, fleksibel dan mudah digunakan. Menu pop-up, petunjuk online dan fitur “bantuan” (help) khusus memerlukan pemrograman tambahan dan menambah biaya sistem (Hall, 2007).




SUMBER : 
Apriliandi. 2016. Sistem informasi berbasis komputer (cbis). https://www.kompasiana.com/ervanhasby/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis_5718ef2f61afbdc10a007217. Diakses  pada tanggal 31 Oktober 2019
Boynton, W. C., Johnson, R. N., & Kell, W. G. (2005). Modern Auditing Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga
Brigida. (2008). Sistem informasi berbasis komputer. http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2019
Djahir, Y., & Pratita, D. (2015). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
Hall, J. A. (2007). Sistem Informasi Akutansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat
Laudon, J.P., Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat
Laudon, J.P., Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Mulyani, S. (2016). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan. Bandung: Abdi Sistematika
Rukun, K., & Hayadi, B. H. (2018). Sistem Informasi Berbasis Expert System. Yogyakarta: Penerbit Deepublish
Sulianta, F. (2008). Komputer Forensik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Suryana, D. (2012).  Komputer Sebagai Sistem Organisasi.


You Might Also Like

0 comments